Tren ‘kepala bagel’ yang aneh ini dijalani dengan menyuntikkan cairan saline ke dalam dahi mereka. Area tengah injeksi saline kemudian ditekan-tekan dengan jempol. Meski terdengar mengerikan, muda-mudi Jepang tampaknya sedang menggemarinya.
Untungnya, injeksi yang berlangsung selama dua jam itu hanya bertahan 16-24 jam. Setelah itu cairan saline akan diserap tubuh dan dahi mereka kembali ke ukuran normal. Proses ini didokumentasikan oleh televisi NatGeo, dalam program bertajuk ‘Taboo’.
Tiga orang, John, Marin dan Scorpion, menjalani prosedur tersebut. Dahi mereka disuntik dengan infus selama dua jam, memasukkan cairan saline. “Ini harus dilakukan dengan benar, agar resikonya minim,” ujar Asami, praktisi injeksi saline.
Praktisi memasukkan 400cc cairan itu ke kepala dan mengatur bentuknya dengan meletakkan jempol ke tengah dahi yang membengkak. Lalu siapa yang mempelopori tren ini?
Seorang seniman bernama Keroppy mengungkapkan tren ini dalam wawancara dengan Vice tahun lalu. Keroppy mengaku ide itu ia dapatkan saat menghadiri konvensi modifikasi tubuh Modcon pada 1999 lalu.
Pionirnya adalah Jerome dari Kanada. Keroppy meminta izinnya dan akhirnya pada 2003, Jerome mengizinkan Keroppy mempraktikkan suntik saline di Jepang. Keroppy berkata, tren ini booming di Jepang pada 2007.
ngeri gini padahal |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar